Distributor Kerupuk Mentah Sidoarjo Camilan Nusantara
Memperhatikan perkembangan pasar kerupuk di dalam dan luar negeri,
industri kerupuk mentah baik skala UMKM maupun pabrik besar memiliki peluang
untuk berkembang dan bisa mendapatkan devisa ekspor lebih banyak. Peluang
untuk mengembangkan industri ini didukung dengan ketersediaan bahan
baku lokal seperti supply bahan baku udang dan ikan dari Palembang, Juwana
(Pati), Tegal, dan Karangsong (Indramayu). Maka pangsa
pasar di dalam dan luar negeri masih sangat menjanjikan dengan jumlah kompetitor
yang tidak terlalu banyak. Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi kerupuk
sebagai menu pendamping makanan pokok ataupun sebagai snack
(makanan ringan) juga menjadi peluang dalam mengembangkan pangsa pasar produk
kerupuk baik di dalam maupun ke luar negeri. Salah satunya dengan strategi pemasaran kerupuk melalui penyebaran penduduk
Indonesia yang banyak berkunjung atau berdomisili di seluruh dunia.
Tetapi selain pangsa pasarnya yang besar, industri kerupuk juga menghadapi beberapa tantangan.
Tantangan yang sering dihadapi pelaku industri kerupuk adalah persoalan bahan
baku tapioka yang masih impor, peralatan industri skala UMKM yang masih sangat
sederhana, pandangan konsumen terhadap produk makanan olahan yang sehat &
alami, dan juga kreatifitas pengemasan yang menarik dan pemasarannya. Sampai sekarang sebagian
bahan baku tepung tapioka yang digunakan untuk industri kerupuk masih harus dipasok dari
impor. Hal ini pasti akan mempengaruhi keberlangsungan
produksi dan akan mempengaruhi harga jual kerupuk. Dari segi peralatan produksi, UMKM masih
mengandalkan dana dari pemerintah untuk bisa mendapatkan peralatan
produksi modern. Semua tantangan ini harus mendapat perhatian &
dukungan yang serius dari pemerintah agar industri kerupuk di dalam negeri
benar-benar bisa menjadikan kerupuk sebagai produk khas unggulan yang bercita
rasa tinggi dan memiliki standar kualitas internasional, serta mampu memenuhi permintaan pasar di
dalam maupun luar negeri.
Kalau kita sering mendengar ada ungkapan bahwa Indonesia adalah surga kerupuk bagi dunia rasanya memang tidak
berlebihan. Kerupuk merupakan salah satu jenis camilan atau
makanan ringan pendamping yang menjadi ciri khas Indonesia, bukan hanya karena
rasanya, tapi juga karena jenis & teksturnya yang sangat beragam dan sulit ditemukan di negara lain. Kerupuk dibuat dari adonan tepung yang dicampur dengan udang atau ikan, kemudian dikukus dipotong tipis atau dibentuk
dengan alat cetak, setelah itu dijemur supaya mudah digoreng. Hampir di setiap
daerah di Indonesia memiliki jenis kerupuk sendiri, dan menjadi produk unggulan dengan
indikasi geografis tertentu, contoh seperti Kerupuk Palembang & Kerupuk Udang
Sidoarjo. Selain menjadi ciri khas suatu daerah, kerupuk di Indonesia juga sangat
kaya citarasa karena diolah dari berbagai macam bahan seperti udang, berbagai jenis
ikan, bawang, sayuran dan juga kulit sapi atau kerbau.
Sebagai produk yang memiliki kekhasan rasa dan asal produk (geografis),
pangsa pasar dan juga nilai jual kerupuk, baik di dalam maupun luar negeri terus
meningkat. Potensi kerupuk sebagai produk makanan olahan yang dihasilkan
perusahaan skala besar atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) ini sudah seharusnya mendapat perhatian pemerintah di tengah kinerja
perdagangan komoditas utama Indonesia yang masih stagnan. Kerupuk bukan
hanya bisa menjadi komoditas andalan di pasar makanan olahan dalam negeri,
tapi juga menjadi perhatian pasar makanan olahan di luar negeri.
Industri kerupuk tersebar di banyak kabupaten dan kota di Indonesia.
Salah satu sentra industri kerupuk udang ada di Kabupaten Sidoarjo
Jawa Timur. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Timur, pengrajin kerupuk udang terdapat di beberapa sentra
produksi, beberapa diantaranya di Desa Selasih, Kecamatan Tulangan; Desa Kedungrejo
& Kedungpandan, Kecamatan Jabon; Desa Jati Kalang, Kecamatan Prambon;
dan di Kecamatan Waru. Selain di Sidoarjo, sentra industri kerupuk udang juga
banyak bisa ditemui di daerah Indramayu & Cirebon Jawa Barat.
Sentra industri kerupuk yang lainnya yaitu sentra industri kerupuk kulit sapi
atau kerbau yang biasanya dikenal dengan nama kerupuk rambak atau krecek. Industri
kerupuk rambak bisa ditemui di berbagai wilayah di Jawa Tengah &
Yogyakarta, seperti Kendal, Pati, Tulungagung, Boyolali, Bantul, dan Klaten.
Selain kerupuk rambak, kerupuk ikan juga jadi produk unggulan sebagian besar wilayah Indonesia.
Sentra industri kerupuk ikan ini hampir merata ada di
banyak wilayah di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan & Pulau
Sulawesi. Jenis produk kerupuk lainnya yang juga diproduksi di beberapa
daerah di Indonesia adalah kerupuk bawang & kerupuk sayuran. Salah satu
sentra industri kerupuk bawang yang terkenal ada di daerah Tangerang.
Jadi bisa disimpulkan bahwa tidak hanya pangsa pasar dan nilai ekspor kerupuk saja yang terus
meningkat, pasar tujuan ekspor kerupuk mentah juga semakin bertambah. Maka hal ini menjadi peluang bagi kita untuk bisa turut meramaikan pasar penjualan aneka kerupuk khas berbagai daerah di Indonesia, tidak harus menjadi produsen, kita bisa ikut bergabung menjadi distributor atau agen dan reseller dari banyak pabrik kerupuk yang ada di dekat tempat domisili kita.
Baca juga artikel lainnya di sini.
Baca juga artikel lainnya di sini.
No comments:
Post a Comment